Isnin, Disember 29, 2008

DAAT@1430

(Bicara jiwa di Tahun Baru 1430 Hijrah)

Salam Maal Hijrah, tahun baru yang lebih tepat jika hendak mengira bilakah umur baligh seorang remaja lelaki... biarlah dalam media diperdebatkan perbandingan tahun baru Hijrah dan tahun baru Masehi... kita sendiri yang menciptanya... kita sendiri yang mengalaminya... itu hanyalah angka-angka yang akan terus berubah sehingga dunia in ini ditamatkan hayatnya oleh yang empunya segala hak... Allah rabbul jalil.

Aku terus disini memikirkan tentang diri... perlukah berazam lagi tahun baru ini..? aku tak pernah berazam di tahun baru sebenarnya... berazam bila-bila pun boleh hehehe... Pencapaian tahun ini amat cemerlang... aku dinaikkan pangkat.. dapat anak lelaki sulung di samping kakak yang sudah pandai berdikari... disisiku isteri tercinta untuk berkongsi apa saja... cuma ayahku agak uzur dan amat uzur sebenarnya... dan keluarga yang besar dikampung yang sentiasa dihubungi.

Aku telah berhijrah lebih awal nun di sini jauh di utara... tiada keluarga terdekat, kawan-kawan sekepala, dan tiada kroni!!!. Membina hidup baru... meninggalkan kehijauan sawit dan diganti kehijauan bendang... tapi ohhh!!! aku tak boleh melupakan laut... laut jiwaku dan di sini ada Langkawi dan Sayak menggantikan Pangkor dan Mentagor... Kampung masih tersimpan di jiwaku... tapi aku membina desa baru di sini... bersama keluarga angkat yang telah macam keluarga sendiri... ukuran macam keluarga sendiri? Mudah saja... bila kita mengangkat tudung saji dan jamah saja tanpa malu dan segan hahaha... dan mindaku di sini memikirkan sesuatu di tahun baru ini.... cukupkah amalan jika ditarik umur yang ada.... itu lebih penting dari berazam....